fokusbengkulu,lebong– Seperti diketahui, Rabu (29/1/2020) malam, seorang mahasiswi asal Lebong yang kuliah di Cina dilarikan ke ruang isolasi Rumah Sakit (RS) M Yunus Bengkulu, karena terindikasi tertular virus Corona (2019-nCoV).
Virus ini menjadi isu internasional dan kabarnya sudah masuk kategori Kejadian Luar Biasa (KLB) karena sudah merenggut puluhan bahkan ratusan nyawa di negeri tirai bambu sana.
Jadi, wajar saja, begitu ada warga yang berasal dari Kabupaten Lebong, dilarikan ke ruang isolasi karena terindikasi terserang virus corona, hal tersebut menjadi perhatian segenap lapisan masyarakat di Kabupaten Lebong.
Tidak terkecuali Bupati Lebong H Rosjonsyah SIP MSi. Info teranyar, bahwa mahasiswi yang identitasnya dirahasiakan tersebut, negatif corona meski memang masih harus menjalani proses observasi selama kurang lebih 14 hari.
Terkait hal ini, Bupati Lebong H Rosjonsyah SIP MSi mengimbau kepada seluruh masyarakat Lebong untuk selalu waspada dan berhati-hati. Apa lagi jika ada anggota keluarga, atau sanak famili yang tinggal di Cina.
“Inikan ada warga Lebong yang terindikasi tertular virus Corona. Tadi, saya sudah baca berita, kabarnya negatif. Semoga itu benar-benar negatif,” ujar Rosjonsyah usai bersilaturahmi dan makan siang bersama awak media, Kamis (30/1/2020) siang. Kalau untuk makanan, Rosjonsyah yakin betul bahwa masyarakat Lebong adalah masyarakat yang masih berpegang teguh pada nilai-nilai agama dalam hal mengonsumsi makanan.
“Kalau di Cina, terutama di Wuhan itu, memang terkenal warganya suka mengonsumsi kuliner ekstrem. Kalau di tempat kita kan tidak. Makanya, saya sampaikan yang patut diwaspadai itu adalah kalau ada sanak famili kita yang tinggal di Cina. Itu, mesti dipastikan betul supaya tidak terjangkit,” tukas orang nomor satu di Kabupaten Lebong yang dikenal ramah dengan awak media tersebut.
Seperti dilansir fokusbengkulu.com sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebong Rachman SKM MSi memastikan bahwa warga Lebong yang negatif corona tersebut, belum sempat pulang ke Lebong setelah bertolak dari Cina ke Indonesia.
“Tanggal 28 Januari 2020 bertolak dari Cina. Lalu, transit di Thailand. Kemudian, pada Rabu (29/1/2020) pagi, tiba di Bengkulu. Sore harinya, pasien tersebut demam dan langsung dilarikan ke RS (Rumah Sakit) M Yunus,” ujar Rachman. (emzon)