fokusbengkulu,kaur – Bagi masyarakat Bengkulu, melihat bunga khas Provinsi Bengkulu, Rafflesia Arnoldi mekar di atas tanah, sepertinya biasa.
Bagaimana jika bunga Rafflesia mekar sempurna dalam keadaan menggantung di akar pohon. Ini terbilang jarang terjadi.
Di Desa Ulak Bandung Kecamatan Muara Sahung Kabupaten Kaur, kelangkaan itu sepertinya bisa dilihat. Bunga Rafflesia yang merupakan jenis puspa langka dan dilindungi tersebut dikabarkan mekar dengan diameter sekitar 80 Cm di akar gantung sebatang pohon. Sehingga, keberadaan bunga tersebut menggantung dengan ketinggian kurang lebih 10 meter dari permukaan tanah.
Ketua Pemuda Peduli Wisata (Peliwista) Kecamatan Muara Sahung Dio Dian Anton Wijaya membenarkan hal tersebut. Kata dia, bunga Raffelsia itu pertama kali diketahui mekar pada Jum’at (7/2/2020) pagi sekitar jam 09.10 WIB.
Lokasi mekar Bunga Rafflesia itu yakni di hutan yang letaknya bersebelahan dengan perkebunan warga. Untuk menuju ke lokasi, bisa ditempuh dengan menggunakan sepeda motor dan waktu tempuh sekitar 25 menit.
“Iya, 2 orang anggota Peliwista yang mengetahui pertama kali bunga Rafflesia itu mekar dan posisinya menggantung di akar pohon. Kami perkirakan bunga Rafflesia ini mekar tadi malam (Kamis malam,red),” ujar Anton saat dikonfirmasi fokusbengkulu.com, via telpon Jum’at (7/2/2020) sore.
Dia mengatakan, Peliwista Kecamatan Muara Sahung telah melakukan kegiatan konservasi bunga Rafflesia di 12 titik di Kecamatan Muara Sahung. Bunga Rafflesia yang mekar menggantung di akar pohon tersebut merupakan bunga yang kesepuluh.
“Tapi, ini baru pertama kali yang mekarnya menggantung di akar pohon,” ujarnya. Lebih lanjut Anton mengatakan, bunga Rafflesia tersebut biasanya memiliki masa mekar dalam keadaan utuh selama 5 hari.
Lebih dari itu, beberapa bagian dari kelopak bunga biasanya sudah mulai membusuk. Sedangkan untuk masa mekarnya bisa mencapai 7-8 hari.
“Bagi masyarakat yang ingin datang melihat langsung bunga Rafflesia yang mekar menggantung di akar pohon ini kami persilakan. Kami tidak memasang tarif. Tinggal keikhlasan dari pengunjung saja untuk membantu biaya kami dalam mengkonservasi bunga Raffelsia ini,” tukas Anton. (red)