fokusbengkulu,lebong – Jembatan Air Santan di Dusun III Desa Tik Teleu Kecamatan Pelabai putus.
Kejadian ini berlangsung Senin (2/3/2020) sekitar pukul 12.05 WIB. Beruntung tidak ada warga yang melintas di jembatan saat kejadian.
Jembatan itu ambles diduga akibat salah satu pondasi sudah tidak kuat menahan badan jembatan dan kondisi tanah penahan pondasi yang sudah tergerus air.
Selain itu, diduga juga karena faktor bencana alam yang pernah terjadi pada tahun 2010 silam mengakibatkan pondasi jembatan retak.
Jembatan itu juga diketahui memang sudah berumur. Menurut Kades Tik Teleu M Yuzir Hosen atau yang akrab disapa Em, jembatan tersebut dibangun sekitar tahun 2004.
“Jembatan ini sudah sering makan korban. Dalam bulan ini saja, sudah ada sekitar enam kejadian warga yang terjatuh di jembatan tersebut,” ungkap Em.
Teranyar, lanjut Em, pada Minggu (1/2/2020) warga Desa Tik Teleu atas nama Yusuf (15), terjatuh ke sungai saat mengendarai sepeda motor jenis Honda Supra melintasi jembatan tersebut.
Saat kejadian, Yusuf membonceng ibunya, Sutina (37) bersama adiknya yang masih berusia sekitar 6 tahun.
Korban Sutina sempat dilarikan ke rumah sakit lantaran mengalami cidera di bagian pinggang. Bahkan, kata Em, hingga Senin (2/3/2020), Sutina masih terbaring lemas di rumahnya dan sulit berdiri
Sementara, Yusuf dan adiknya yang masih berusia sekitar 6 tahun tidak mengalami cidera parah. Saat kejadian itu, Adik Yusuf dipeluk oleh ibunya.
“Selain berobat ke rumah sakit, Sutina ini juga sudah berobat dusun,” imbuh Em.
Dia mengakui, pascabencana alam yang terjadi sekitar tahun 2010 silam, jembatan tersebut tidak pernah diperbaiki.
Pihak pemerintah desa, lanjutnya, sudah kerap mengusulkan perbaikan. Baik itu di tingkat Musrenbangcam, hingga ke Musrenbangkab. Tapi, usulan perbaikan jembatan belum terealisasi.
Ditanya mengapa tidak diakomodir di Dana Desa (DD), versi Em, dirinya takut menyalahi aturan karena jembatan itu dibangun dengan sumber APBD.
“Mungkin setelah kejadian jembatan ini ambruk, baru akan diperbaiki,” kata Em.
Di tempat terpisah, Plt Kepala Dinas PUPR-Hub Kabupaten Lebong Joni Prawinata MM melalui Plt Kabid Bina Marga Haris Santoso ST saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya akan segera meninjau jembatan ambruk tersebut.
“Besok (Selasa 3/3/2020,red), kita akan datang ke lokasi jembatan. Akan kita data dulu dan kita upayakan untuk diakomodir di APBD tahun depan. Kerusakan jembatan tersebut cukup parah, dan sepertinya tidak bisa direkondisi dengan dana rutin kita tahun ini,” ungkap Toso, sapaan akrabnya. (wef)