Unit Opsnal Subdit Jatanras Polda Bengkulu saat membubarkan warga yang berkumpul di tempat permainan Billiard
fokusbengkulu,kotabengkulu – Unit Opsnal Subdit Jatanras Direktorat Reskrimum Polda Bengkulu, Rabu (25/3/2020) malam melaksanakan kegiatan patroli ke sejumlah tempat hiburan malam di Kota Bengkulu untuk membubarkan warga yang berkumpul sebagai langkah antisipasi demi mencegah penyebaran virus Corona.
15 personil yang dipimpin BKO Panit Jatanras Polda Bengkulu Ipda Henrikus menyisir beberapa titik lokasi di Kota Bengkulu.
Sebanyak 4 titik lokasi didatangi. Yakni tempat game online Dika Ratu Agung. Di lokasi ini, polisi mendapati ada sekitar 15 pemuda yang berkumpul. Polisi selanjutnya meminta orang-orang yang berkumpul untuk membubarkan diri.
Kemudian, dilanjutkan ke Arwana Cafe. Lalu, menyisir ke warung remang-remang di pinggiran Pasir Putih.
Melihat kedatangan petugas, orang-orang yang berkumpul di warem-warem di sepanjang pinggiran Pantai Panjang langsung bubar.
Di tempat permainan Billiard Starpool di kawasan Pantai Panjang, ditemukan ada sekitar 30 orang yang sedang berkumpul dan bermain Billiard. Petugas langsung memberikan imbauan dan meminta untuk membubarkan diri.
Tak berhenti sampai di situ, petugas kembali melanjutkan ke tempat permainan Billiard lain, seperti Billiard Rian di Tanah Patah dan Billiard Golden.
Masih kerap ditemukannya warga yang berkumpul atau nongkrong di tempat-tempat tertentu di Kota Bengkulu, Kapolda Bengkulu Irjen Pol Drs Supratman MH melalui Kabid Humas Kombes Pol Sudarno SSos MH kembali menegaskan sesuai instruksi dari Maklumat Kapolri agar masyarakat di Provinsi Bengkulu tidak melaksanakan kegiatan yang sifatnya mengumpulkan banyak massa. Selain itu, masyarakat diimbau agar mematuhi Social Distancing.
“Khusus tempat hiburan akan kita tutup, bila mereka masih buka akan kita datangi untuk menutupnya. Bioskop juga sudah mulai tutup per hari ini, kita imbau masyarakat Bengkulu jangan mengadakan kegiatan yang mengumpulkan massa. Kalau masih ngeyel, kita akan datangi,” ujar Sudarno, Kamis (25/3).
Dia menambahkan, dari pantauan tim di lapangan, kebanyakan yang melakukan aksi kumpul-kumpul ini adalah anak-anak milenial.
“Kita akan terus mengimbau masyarakat secara persuasif dan humanis untuk membubarkan diri. Apabila imbauan tidak diindahkan maka kegiatan tersebut dapat dibubarkan secara paksa,” imbuhnya.
Selanjutnya, Sudarno juga meminta kepada para orang tua agar dapat memberi pengertian kepada anak-anaknya supaya tidak keluar rumah dan berkumpul dengan teman-teman.
“Yang masih bandel ini biasanya anak-anak millenial yang sering kumpul-kumpul untuk aktivitas main game, atau ke tempat karaoke, biliar bahkan bioskop. Sekarang peran orang tua untuk menasehati sangat penting,” demikian Sudarno. (red)