fokusbengkulu,kaur – Tabung gas bersubsidi LPG (Liquid Petroleum Gas) 3 Kg atau yang akrab di telinga masyarakat gas elpiji 3 Kg, mengalami kelangkaan di beberapa wilayah di Kabupaten Kaur sejak beberapa pekan terakhir.
Kondisi ini dikeluhkan oleh masyarakat. Akibat kelangkaan tersebut, ada oknum yang diketahui menjual gas elpiji dengan harga jauh melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni tembus Rp 35 ribu per tabung. Sementara HET yang ditetapkan oleh Pemkab Kaur yakni Rp 18.659/tabung.
Menyikapi hal ini, Unit Tindak Pidana Tertentu (Tipiter) Sat Reskrim Polres Kaur turun ke lapangan untuk melakukan sidak ke pangkalan-pangkalan gas elpiji 3 Kg.
Anggota Tipidter melakukan pemeriksaan ke sejumlah pangkalan di Kaur Selatan dan Maje. Hasilnya, ditemukan beberapa pangkalan gas elpiji yang menjual di atas HET.
“Dari hasil pengecekan kita di beberapa pangkalan di wilayah Kaur Selatan dan Maje, memang ada yang menjual tabung di atas HET. Mereka sudah kita ingatkan agar tidak jual di atas HET,” kata Kapolres Kaur AKBP Puji Prayitno SIK MH melalui Kasat Reskrim Iptu Pedi Setiawan SH MH.
Dikatakan Kasat, dalam beberapa minggu terakhir pihaknya memang kerap mendapat pengaduan dari masyarakat bahwa gas LPG 3 Kg atau gas melon yang dibeli beratnya diduga tak sesuai dengan ketentuan dan juga harganya di atas HET.
Dia mengaku tak akan segan-segan menindak tegas dan memproses sesuai ketentuan hukum, siapapun yang memainkan harga maupun mengurangi isi elpiji. Sebab, tindakan itu dapat merugikan masyarakat.
“Kita akui sekarang ini gas elpiji 3 Kg sedang langka. Makanya harga ini bisa melambung, dan juga memang stok gas elpiji di Kaur ini kurang,” kata Kasat.
Saat menggelar sidak, Anggota Tipiter yang berjumlah tiga orang itu melakukan pengecekan ke pangkalan milik Dahniar Desa Pasar Sauh, Rizki Komala di Desa Kepala Pasar, SPBU 24.385.24 KP Pasar Bintuhan Kecamatan Kaur Selatan.
Pangakalan wilayah Maje Meridian Taher Desa Suka Menanti, SPBU 24.389.36 Air Numan Jaya Desa Suka Menanti Kecamatan Maje.
Hasilnya, petugas menemukan rata-rata di setiap pangkalan gas LPG 3 Kg dijual kepada masyarakat seharga Rp 22 ribu hingga Rp 23 ribu per tabung.
Harga eceran tersebut tidak sesuai dengan SK Bupati Kaur No. 188.4.45-681 tahun 2015, di mana HET tabug gas elpiji 3 Kg yakni Rp 18.650.
“Kita sudah memberikan peringatan kepada pangkalan yang menjual tidak sesuai HET. Kita juga akan melakukan penyelidikan lebih lanjut apa penyebab terjadi harga melonjak di warung,” demikian Kasat. (red)