fokusbengkulu,lebong – Program turun tanam minimal dua kali dalam setahun untuk mewujudkan IP (Indeks Pertanaman) 200 yang saat ini menjadi fokus utama Bupati Lebong Kopli Ansori bersama Wabup Drs Fahrurrozi MPd, terus digeber. Progresnya pun sudah sangat menggembirakan. Tak hanya sukses di Kecamatan Uram Jaya, geliat MT-II juga sudah terlihat di Lebong Tengah dan akan terus meluas ke kecamatan-kecamatan lain.
Meski MT-II telah menunjukkan hasil nyata. Bupati sepertinya tak mau berpuas diri. Orang nomor satu di Kabupaten Lebong tersebut bertekad agar program MT-II bisa terlaksana di seluruh wilayah Kabupaten Lebong yang memiliki areal persawahan mencapai puluhan ribu hektar.
Demi menyukseskan itu, ia akan membuat gebrakan yang mungkin nanti pertama kali dilakukan oleh seorang kepala daerah di Provinsi Bengkulu. Apa itu ? Reward mobil bagi kades yang bisa merealisasikan 100 persen program MT-II di desanya. Bahkan, Bupati tampaknya tak akan segan merogoh kocek atau uang pribadi untuk menyiapkan reward tersebut.
Ini ditegaskannya usai memimpin rapat koordinasi teknis persiapan musim tanam kedua, pengendalian hama terpadu dan sosialisasi bantuan bibit padi, di aula Dinas Pertanian dan Perikanan (Disperkan) Kabupaten Lebong di Tubei, Selasa (15/3/2022).
“Pertama bagi kades yang sukses melaksanakan MT-II di desa dia, itu nanti akan kita seleksi dan kita undi. Yang pertama, itu akan mendapat satu unit mobil, kedua satu unit motor, dan ketiga satu unit motor. Itu saya yang memberi, nanti uang saya..pribadi,” ungkap Bupati kepada sejumlah awak media saat dikonfirmasi.
Sementara itu, Plt Kepala Disperkan Kabupaten Lebong Hedi Parindo SE menuturkan, pihaknya juga telah melakukan berbagai upaya untuk menyukseskan Program MT-II. Dia mencontohkan, pengendalian hama tikus, jamur blas dan jenis hama lainnya terus dilakukan. Tak berhenti sampai di situ, Disperkan akan menyalurkan bantuan bibit unggul, hand traktor hingga memastikan ketersediaan pupuk bersubsidi.
“Hari ini adalah momen kita mencari formula terbaik untuk menyalurkan bibit di luasan 3500 hektar. Sehingga, diharapkan penyalurannya nanti di lapangan semakin cepat,” sampai pria yang juga pernah dipercaya sebagai Sekretaris Dinas PMDSos Kabupaten Lebong ini.
Hedi menambahkan, pihaknya juga akan segera bertolak ke Yogyakarta untuk melihat hand traktor yang pengadaannya melalui metode e-Purchasing beberapa waktu lalu. Ia ingin memastikan bahwa unit hand traktor itu spesifikasinya sesuai dengan yang dipesan oleh Disperkan.
“Nanti hand traktor akan stand by di BBI Sukabumi untuk dipinjampakaikan kepada para petani yang membutuhkan. Jumlahnya ada 10 unit,” imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Hedi mengakui, dirinya telah mendapat instruksi dari Bupati untuk merealisasikan perbaikan irigasi yang rusak di beberapa titik di Kabupaten Lebong sehingga memicu terjadinya kekeringan areal persawahan warga.
“Seperti yang di Topos, itu kita sudah turun langsung melihat kondisinya. Tadi, kita juga mendengar penyampaian dari Kades Tunggang, ada kerusakan irigasi yang menyebaban sawah kekeringan. Pak Bupati sudah menginstrusikan agar diperbaiki,” demikian Hedi.
Terpantau, kegiatan tersebut dihadiri oleh segenap kepala OPD di lingkup Pemkab Lebong, pejabat eselon III, para kades dan perwakilan dari kalangan petani.(wez)