fokusbengkulu,lebong – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Lebong terus berbenah untuk meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan bagi masyarakat Lebong. Setelah sebelumnya, RSUD Lebong naik tipe dari D ke C dan meraih akreditasi paripurna. Kali ini, rumah sakit kebanggaan masyarakat Bumi Swarang Patang Stumang tersebut akan segera mengoperasikan instalasi Hemodialisasi (HD). Artinya, warga yang mengindap penyakit gagal ginjal dan harus cuci darah tak perlu lagi repot-repot ke luar daerah.
Sebelum mendapat izin operasional, ruang pelayanan HD terlebih dahulu dicek (Visitasi) oleh Tim Visitasi Penilaian Kesesuaian Layanan Dialisis dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
Visitasi tersebut diperlukan untuk memantau, apakah instalasi HD serta semua fasiltas dan SDM pendukungnya layak pakai sehingga bisa diberikan izin operasional atau sebaliknya.
Diketahui, tim dari Kemenkes RI yang datang melakukan visitasi dipimpin ketua tim atas nama Dwi Lestari. Kemudian, ada Prima Ardian dan Bob Samuel selaku anggota. Kedatangan mereka didampingi Staf Seksi Pelayanan Dinkes Provinsi Bengkulu, Candra Masagustian dan Kurnia Suci Putri.
Terpantau, tim tersebut diterima langsung oleh Plt Direktur RSUD Lebong Rachman SKM MSi, Kabag TU Asman, dan Kabid Pelayanan Gian Setayudi Kabid Penunjang Medik, Gunawan.
Lalu, ada Kabid Penunjang Non Medik, Delin beserta Kasubag Umum dan Kepegawaian Dahril SKM MKM serta Kasi Perencanaan Ns Bobby Prima, serta tim vendor peralatan hemodialisis.
Dikonfirmasi usai visitasi tersebut, Plt Direktur RSUD Lebong Rachman SKM MSi menuturkan, dari hasil visitasi tim Kemenkes RI, diketahui bahwa secara keseluruhan ruang HD siap dioperasikan. Meski beitu, ada beberapa catatan yang mesti ditindaklanjuti dan diperbaiki. Setelah itu, izin operasional ruang HD akan terbit.
“Perkiraan awal Juni instalasi HD sudah dapat dilaunching,” ungkap Rachman yang juga Kepala Dinkes Kabupaten Lebong, Jum’at (24/5/2024).
Baca juga : Mustarani Punya Kans Duet dengan Helmi Hasan, UJH : Beliau Tokoh Rejang yang Layak Didukung
Dikatakannya, instalasi hemodialisa disiapkan untuk membantu masyarakat Lebong yang menderita penyakit gagal ginjal dan ingin melakukan cuci darah. Mengingat, selama ini warga yang ingin mendapatkan pelayanan cuci darah mesti dirujuk ke luar daerah dan harus mengeluarkan biaya cukup besar.
“Kalau ke luar daerah, seperti Rejang Lebong, ataupun Kota Bengkulu, biayanya paling tidak Rp 400 ribu sekali pelayanan. Kala dua kali dalam satu bulan, berarti Rp 800 ribu. Belum lagi biaya yang lain-lain,” imbuh Rachman.
Ia menuturkan, tersedianya ruang HD ini berkat komitmen dan dukungan penuh dari Bupati Lebong Kopli Ansori yang ingin memberikan pelayanan terbaik di bidang kesehatan.
“Pak Bupati sangat mendorong agar RSUD Lebong terus berbenah, meningkatkan fasilitas dan kualitas mutu pelayanan. Sekarang sudah kelihatan hasilnya. Selain naik tipe dan meraih akreditasi, kita juga sudah memiliki ruang HD yang izin operasionalnya bisa segera terbit,” demikian Rachman.
Sementara itu, Ketua Tim Visitasi Penilaian Kesesuaian Layanan Dialisis RSUD Lebong, Dwi Lestari mengatakan, sarana dan prasarana ruang HD sudah lengkap. Namun, ada beberapa alat yang harus menyesuaikan tempat.
“Kita turun untuk melihat sudah sesuai dengan standar atau belum. Ini tentunya agar pelayanan untuk pasien itu bisa dilaksanakan dengan baik,” ucap Dwi. Diakuinya, berdasarkan hasil visitasi, secara keseluruhan layanan HD sudah siap beroperasi.
“Catatan-catatan sudah kita sampaikan untuk dilengkapi dan diperbaiki,” tandasnya.(red/adv)