Komisioner KPU Lebong Yoki Setiawan saat diwawancarai awak media di sela-sela kegiatan simulasi
fokusbengkulu,lebong – Meski pelaksanaan Pilkada serentak Tahun 2020 ini di tengah Pandemi Covid-19. Pemilih tidak perlu khawatir datang ke TPS (Tempat Pemungutan Suara). Sebab, pemungutan dan penghitungan suara (Putungsura) menerapkan protokol kesehatan (Prokes) secara ketat.
Ini terlihat dalam simulasi yang digelar oleh KPU Lebong di lapangan SDN 16 Kelurahan Tanjung Agung Kecamatan Pelabai, Sabtu (21/11/2020).
Simulasi itu langsung melibatkan KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemunguatan Suara) serta pemilih yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Kelurahan Tanjung Agung pada Pilkada Lebong 9 Desember 2020.
“Kita ingin memberitahukan kepada pemilih bahwa pemungutan suara pada 9 Desember mendatang itu menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Pemilih jangan ragu dan jangan khawatir untuk datang ke TPS,” sampai Komisioner KPU Divisi Teknis Penyelenggara Yoki Setiawan SSos.
Dia menjelaskan, sebelum memasuki TPS, setiap pemilih diwajibkan mencuci tangan, cek suhu tubuh dan mengenakan masker. Selanjutnya, diberikan sarung tangan.
Ketika keluar dari TPS, usai menyalurkan hak suaranya, pemilih juga mesti mencuci tangan lagi dan akan diarahkan untuk langsung pulang ke rumah. Ini untuk mencegah adanya kerumunan.
“KPPS juga mengenakan APD,” imbuh dia.
Dikatakannya, karena kegiatan tersebut serentak secara nasional, juga disimulasikan penerapan aplikasi Sirekap (Sistem Informasi Rekapitulasi Elektronik).
Sirekap, ujarnya, merupakan alat bantu yang akan digunakan oleh jajaran KPPS, PPS, PPK hingga KPU.
“Saksi dan pengawas TPS akan mendapatkan C hasil salinan KWK. Sedangkan untuk Sirekap, hanya digunakan oleh jajaran kami, KPU,” demikian Yoki.
Pantauan fokusbengkulu.com, kegiatan itu berlangsung cukup seru. KPU juga membuat skenario, di mana ada pemilih paruh baya yang ngotot untuk memilih di TPS yang salah.
Si pemilih juga tidak membawa e-KTP, maupun Surat Keterangan (Suket) perekaman dari Dinas Dukcapil.
Dalam simulasi ini, terlihat bagaimana KPPS melakukan upaya persuasif dengan memberikan penjelasan dan pengertian sehingga tidak terjadi kericuhan.(wez)