Bupati Kopli Ansori (kiri) saat turun ke lokasi banjir di Kecamatan Uram Jaya
fokusbengkulu,lebong – Banjir akibat luapan air sungai Tik Glibok di Desa Kota Baru Kecamatan Uram Jaya yang menyapu areal persawahan warga setelah hujan lebat pada Sabtu (20/3/2021) sore, menjadi perhatian serius Bupati Lebong Kopli Ansori.
Didampingi Kepala Pelaksana BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Fakhrurrozi SSos M.Si, Bupati langsung turun untuk meninjau lokasi pada Minggu (21/3/2021) pagi.
Usai melihat kondisi di lapangan, Bupati selanjutnya menginstruksikan agar OPD di jajaran Pemkab Lebong bergerak cepat melakukan penanganan sesuai dengan Tupoksi (Tugas Pokok dan Fungsi) masing-masing.
“Untuk luas sawah yang rusak, masih kita data. Yang jelas, dipastikan ada yang gagal panen. Sebab, padi terseret arus. Padahal, panen diperkirakan sekitar seminggu lagi,” kata Fakhrurrozi.
Sesuai instruksi Bupati, lanjut Rozi, begitu dia biasa disapa, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lebong untuk mengerahkan alat berat excavator guna membersihkan material banjir.
“Sementara tronton untuk membawa alat berat, nanti kita akan minta tronton Dinas PU,” ujar Rozi.
Ditanya apakah ada rumah warga yang terdampak, Rozi mengaku tidak ada. Sebab, aliran sungai Tik Glibok lokasinya cukup jauh dari permukiman.
“Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini,” tandasnya.
Diketahui sebelumnya, hujan lebat mengguyur Kabupaten Lebong pada Sabtu (20/3/2021) sore sejak sekitar pukul 16.30 WIB hingga pukul 18.50 WIB memicu terjadinya banjir di bebarapa titik.
Salah satu yang terparah adalah di Desa Kota Baru. Camat Uram Jaya Iwan Jang Jaya saat dikonfirmasi Sabtu malam mengatakan, sawah yang rusak akibat banjir diperkirakan mencapai 10 hektar.
“Padi di sawah warga sebentar lagi panen. Karena banjir ini, lahan sawah mereka rusak parah dan bisa saja gagal panen. Ada sekitar 20 orang pemilik sawah yang terdampak,” ungkapnya.
Menurut dia, pendangkalan yang terjadi di aliran sungai Tik Glibok membuat air cepat meluap saat terjadi hujan lebat.
“Kami sudah melihat kondisi di lapangan sore tadi. Kami sangat berharap agar sungai Tik Glibok bisa dinormalisasi,” ungkap Iwan. (wez)