Bupati Kopli Ansori didampingi Kabag Keprotokolan Riki Irawan saat dikonfirmasi, Rabu (7/7/2021)
fokusbengkulu,lebong – Modus catut nama pejabat sepertinya masih saja kerap digencarkan oleh oknum tak bertanggungjawab untuk memperdaya orang lain. Sejak beberapa hari terakhir, beredar akun facebook (Fb) palsu yang mencatut nama Bupati Lebong Kopli Ansori. Beruntung, sejauh ini tidak ada korban yang terkecoh. Hanya ada satu orang PNS di lingkungan Pemkab Lebong yang sempat disasar oleh si oknum. Tapi, tidak berhasil.
Begitu mengetahui hal tersebut, Bupati langsung mengambil langkah cepat dengan melaporkan akun fake itu ke pihak kepolisian pada Rabu (7/7/2021). Ia tak ingin ada yang tertipu. Saat dikonfirmasi awak media, Bupati meminta agar masyarakat Lebong berhati-hati dan jangan percaya modus demikian.
“Ada akun media sosial facebook yang mengatasnamakan saya. Oknum ini mengiming-imingi calon korbannya jabatan dengan syarat menyerahkan sejumlah uang. Di sini saya tegaskan itu adalah penipuan. Jangan percaya,” ungkap Bupati.
Ia mengakui punya akun facebook dan twiiter. Namun, foto profil dirinya mengenakan jas hitam seperti pada akun abal-abal tersebut memang sengaja dipasang untuk melancarkan aksi penipuan. Meski memiliki akun facebook, Bupati menyebut, dia tidak mengaktifkan fitur messenger.
“Sudah dilaporkan ke penegak hukum dan akan ditindaklanjuti. Saya imbau kepada masyarakat Lebong, kalau ada yang mencatut nama Bupati dan Wakil Bupati dalam hal apapun, sekali lagi jangan percaya,” tuturnya.
Lebih jauh Bupati menceritakan, akun yang mengatasnamakan dirinya berkomunikasi kepada calon korban dengan mengirimkan pesan melalui fitur messenger di facebook.
Kemudian, percakapan berlanjut melalui nomor WhatsApp (WA) 085368330653. Di dalam percakapan, si oknum membahas soal penempatan jabatan hingga meminta ditransfer uang yang jumlahnya tidak sedikit yakni Rp 45 juta ke Rekening BCA dengan nomor 0201431971 atas nama Latifah.
Si ASN yang sejak awal sudah curiga, lalu membuat tangkapan layar (Screenshot) percakapan itu. Termasuk merekam perbincangan saat oknum menghubunginya via telpon.
“Kalau kerugian materil berupa uang, alhamdulillah belum ada. Baru diiming-imingi. Untungnya ASN tersebut tidak langsung percaya,” tandas Bupati.(wez)