Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Lebong Fakhrurrozi SSos M.Si
fokusbengkulu,lebong – Material tanah di beberapa titik ruas jalan provinsi, tepatnya di Desa Talang Ratu dan Kelurahan Rimbo Pengadang Kecamatan Rimbo Pengadang pasca longsor yang terjadi Oktober 2021 lalu hingga kini belum sepenuhnya dibersihkan. Gundukan tanah tampak masih menutupi kedua sisi badan jalan. Kondisi tersebut setiap saat mengancam keselamatan pengguna jalan yang melintas. Terlebih, saat ini intensitas hujan masih terbilang tinggi.
Terkait kondisi ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebong menagih janji Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Provinsi Bengkulu yang sebelumnya memastikan secepatnya membersihkan sisa longsor.
“Kami tunggu janji dari Kepala Dinas PUPR provinsi dalam minggu ini. Bukannya kita berpangku tangan. Tapi, ini kan soal kewenangan. Jalan itu kan, jalan provinsi,” ungkap Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Lebong Fakhrurrozi SSos M.Si saat dikonfirmasi di kantor Bupati di Tubei, Selasa (9/11/2021).
Pria yang akrab disapa Rozi ini menjelaskan, setelah terjadi longsor, pihaknya bersama unsur-unsur lain langsung bergerak untuk membuka akses. Setelah jalan bisa kembali dilewati, BPBD Lebong bersurat ke BPBD Provinsi Bengkulu sebagai laporan. Termasuk juga meminta agar BPBD Provinsi Bengkulu segera berkoordinasi dengan Dinas PUPR berkenaan dengan langkah pembersihan sisa material.
Tunggu punya tunggu, ternyata belum juga ada action dari Dinas PUPR Bengkulu. BPBD pun kembali melayangkan surat. Bahkan, versi Rozi, surat sudah tiga kali dikirim.
“Hasil koordinasi kita ke BPBD provinsi setelah bersurat, bahwa PUPR juga akan menyiagakan alat berat di lokasi yang rawan longsor. Ini kita sambut baik. Tapi, yang terpenting sekarang adalah membersihkan sisa longsor,” kata Rozi lagi.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas PUPR Provinsi Bengkulu Ir Mulyani saat dikonfirmasi via WhatsApp (WA) hanya menjawab singkat.
“Selesai perbaikan alat berat, penanganan dilaksanakan,” sampainya. Ditanya kapan perkiraan perbaikan alat berat rampung, Mulyani tak lagi merespons.
Sementara itu, salah seorang pengendara sepeda motor yang mengaku bernama Rodi (33) saat dibincangi fokusbengkulu.com pada Senin (8/11/2021) mengaku sangat khawatir melintasi ruas jalan di Kecamatan Rimbo Pengadang lantaran material longsor belum disingkirkan.
“Saya takut tanah itu ambruk lagi. Sangat berbahaya. Mudah-mudahan, bisa segera dibersihkan oleh pihak terkait,” harapnya.(wez)