fokusbengkulu,lebong – Hujan lebat disertai petir dan angin kencang yang melanda sebagian besar wilayah Kabupaten Lebong pada Minggu (26/3/2023) sore sejak pukul 16.45 WIB mengakibatkan debit air beberapa sungai besar dan saluran air naik drastis hingga meluap. Akibatnya, sejumlah wilayah terendam banjir. Seperti di Desa Kampung Muara Aman, Kampung Dalam, Lebong Donok (Nangai Amen) dan Kelurahan Kampung Jawa Kecamatan Lebong Utara.
Ketinggian air bervariasi. Di Kampung Dalam misalnya, ketinggian air mencapai 100 Cm atau sepinggang orang dewasa. Sementara di Lebong Donok, ketinggian air yang merendam rumah warga akibat luapan sungai Bioa Kotok, antara 40 – 50 Cm.
Parahnya lagi, dampak hujan lebat bukan hanya banjir. Longsor juga terjadi di beberapa titik. Seperti di sisi ruas jalan menuju ke kawasan perkantoran Tubei. Hingga para pedagang yang menjajakan takjil di pelataran PTM (Pasar Tradisional Modern) Pasar Muara Aman pun merugi, lantaran dagangan mereka tak laku.
“Idak ado yang beli Pak. Hujan lebek cakiko, ditambah lagi petir. (Tidak ada yang beli Pak. Hujan lebat seperti ini, ditambah lagi petir),” ungkap salah seorang pedagang takjil di Pasar Muara Aman yang sempat dibincangi media ini.
Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebong Tantomi SP didampingi Analis Kebencanaan Masayu Uminil Hana saat dikonfirmasi menjelaskan, berdasarkan data sementara, jumlah rumah yang terendam banjir mencapai puluhan. Tersebar di beberapa desa.
Seperti Kampung Dalam, Kampung Muara Aman, Lebong Donok, dan Kelurahan Kampung Jawa. Kemudian, ada juga jembatan penghubung di Desa Lebong Tambang yang rusak dan tak bisa lagi dilalui.
“Tim gabungan masih turun ke lapangan untuk mendata. Kalau jumlah pasti berapa rumah yang terdampak, kita belum tahu. Yang jelas, data sementara ini, ada 4-5 desa di Lebong Utara yang terdampak,” ungkap Tantomi. Ditanya apakah ada desa-desa di kecamatan lain yang mengalami banjir, Tantomi mengaku belum ada laporan.
“Biasanya kalau ada yang banjir seperti di Lebong Selatan, atau di kecamatan lain. Kita cepat dapat laporannya. Kalau sampai sekarang, belum ada. Hanya di seputaran Lebong Utara,” ujarnya. (wez)