fokusbengkulu,jakarta – Berbagai upaya terus dilakukan oleh Bupati Lebong Kopli Ansori untuk pemerataan pembangunan di Kabupaten Lebong. Tidak terkecuali, di wilayah desa kategori tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Demi mengikis kesenjangan pembangunan di daerah 3T, orang nomor satu di Bumi Swarang Patang Stumang itu mendatangi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) RI di Jakarta, Senin (15/5/2023).
Tampak ikut mendampingi, Sekretaris Daerah (Sekda) H Mustarani Abidin SH MSi dan Kepala Dinas PMD Kabupaten Lebong Reko Haryanto SSos MSi beserta sejumlah pejabat eselon lainnya.
Kedatangan Bupati dan rombongan diterima Direktur Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan (Dirjen PDP) Sugito SSos MH.
“Ini sebagai upaya kita untuk meningkatkan tarap hidup warga di 5 desa kategori tertinggal, terdepan, dan terluar di Kabupaten Lebong,” ungkap Bupati dalam keterangan tertulisnya.
Dia menuturkan, sejumlah usulan kegiatan untuk percepatan pembangunan sarana dan prasarana perdesaan telah disampaikan ke Kemendes PDTT dalam kesempatan itu.
“Proposal sudah kita sampaikan dan sudah diterima langsung pihak Dirjen,” tambahnya. Ia berharap, Kemendes PDTT dapat mendukung pembangunan, dengan menjadikan desa 3T di Kabupaten Lebong sebagai objek kegiatan strategis.
“Harapan kita, semoga desa-desa yang masih memerlukan perhatian khusus (Masuk wilaytah 3T,red) bisa mendapat bantuan dari Kementerian Desa,” harapnya.
Sementara itu, Sekda H Mustarani Abidin SH MSi menyampaikan, ada lima desa terpencil yang diusulkan masuk ke dalam skala prioritas pada tahun anggaran 2024 mendatang. Kelima desa itu berada di Kecamatan Topos dan Kecamatan Pinang Belapis. Menurut Mustarani, usulan yang disampaikan yakni terkait dengan sarana dan prasarana desa.
“Seperti Desa Sungai Lisai dan desa-desa lain yang masih sulit aksesnya,” ujar Mustarani.(red/adv)